Analisis Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pemakaian E-Wallet pada Mahasiswa Jabodetabek

Abstract

Presiden Joko Widodo, pada awal Maret 2020 lalu, mengonfirmasi kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia. Kebijakan pemerintah untuk menghambat penyebaran virus ini adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemberlakuan PSBB membatasi aktivitas di luar rumah, seperti sistem pembelajaran sekolah yang menjadi daring, aktivitas perkantoran dilakukan secara WFH (work from home), pembatasan kegiatan di tempat umum, dan pembatasan aktivitas ibadah. Selama pandemi berlangsung, perilaku kegiatan masyarakat banyak mengalami perubahan. Di bidang ekonomi, masyarakat dianjurkan untuk melakukan pembayaran dengan metode non-tunai (cashless). E-wallet dipilih sebagai solusi untuk menghambat penyebaran Covid-19 karena dinilai lebih aman dan efisien serta sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam social distancing. Penggunaan e-wallet menekan risiko penyebaran Covid-19. Pada akhirnya, penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh adanya pandemi Covid-19 terhadap penggunaan e-wallet pada mahasiswa di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji tanda dan uji wilcoxon signed rank. Uji tanda dan uji wilcoxon signed rank digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi. Jika H0 diterima, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi sebelum dan selama pandemi. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji tanda dan uji wilcoxon signed rank dengan taraf signifikansi 5%, diketahui bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan penggunaan e-wallet pada mahasiswa di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.